Pesawat Tempur China Parkir di Pulau LCS

Jum'at, 07 April 2017 - 11:07 WIB
Pesawat Tempur China Parkir di Pulau LCS
Pesawat Tempur China Parkir di Pulau LCS
A A A
WASHNGTON - Sebuah pesawat tempur China terlihat di sebuah pulau buatan China di Laut China Selatan (LCS). Ini penampakan pertama dalam setahun dan yang pertama sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden. Demikian laporan sebuah lembaga think tank Amerika Serikat (AS).

The Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI) mengatakan pesawat tempur jenis J-11 terlihat di Woody Island. Hal itu berdasarkan gambar satelit yang diambil pada 29 Maret lalu.

"Ini bukan yang pertama, tapi itu pertama kalinya dalam satu tahun. Kemungkinan ada hanggar di dekatnya," kata Direktur AMTI Greg Poling terkait penampakan jet seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/4/2017).

Poling mengatakan tidak jelas berapa lama pesawat itu ada di sana. Namun ia menambahkan bahwa penyebaran yang sama di pulau-pulau buatan China dalam kepulauan Spratly bisa diduga bahwa fasilitas militer telah selesai dibangun di sana.

Berita penampakan ini datang ditengah pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di Florida. Dalam pertemuan itu, Trump akan menyuarakan kekhawatiran AS tentang perluasan wilayah China dan pos-pos militerisasi di LCS.

Kedubes China tidak menanggapi permintaan untuk komentar. China sebelumnya telah menolak tuduhan AS terkait militerisasi LCS. Pada bulan Maret, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan alutsista telah ditempatkan di pulau-pulau di Selat Malaka yang disengketakan untuk mempertahankan "kebebasan navigasi."

Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan, kehadiran pesawat tempur di Woody Island bukanlah sesuatu yang tak terduga. "Pulau ini sudah dijaga ketat militer; tidak mengherankan kita akan melihat pesawat militer di sana,” kata pejabat itu.

Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan ia telah memerintahkan pasukannya untuk menduduki pulau tak berpenghuni dan karang di LCS. Langkah ini mungkin memicu kemarahan China, yang mengklaim sebagian besar perairan strategis itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5015 seconds (0.1#10.140)